Semua Hanya Khayalan
Di sebuah bangku yang berada dipinggir jalan juga berada dibawah pepohonan, aku terduduk. Melihat sekelilingku yang ramai dengan kendaraan yang berlalu lalang. Melihat beberapa kedai toko yang sedang ramai dikunjungi oleh para pengunjung, adapula pedagang kaki lima yang tengah mangkal menunggu pembeli.
Ditengah ramai nya jalanan tersebut, aku terlamun dan dalam pikiranku tertuju pada satu orang yaitu Dia. Pada saat itu, Dia mulai menguasai jalan pikiranku. Aku terlalu terbawa suasana dan membuat aku termenung memikirkan hal hal yang mungkin mustahil akan terjadi diantara aku dan dia.
Aku mulai mengkhayal, andaikan saat ini dia ada di sampingku, duduk bersama menikmati siang ditengah ramainya jalanan kota oleh kendaraan. Menikmati angin yang bertiup lemah dan lembut ditambah dengan obrolan kecil yang mulai kita bangun untuk sedikit mengurangi rasa kecanggungan kita. Aku selalu berandai kalau kamu dapat menemaniku disaat aku membutuhkan tempat untuk bercerita.
Aku yang selalu berharap kamu ada di sampingku untuk beberapa momen, mendengarkan aku bercerita untuk mengurangi rasa memendam ku terhadap suatu hal. Namun itu semua hanya khayalan belaka. Angan-angan ku yang mungkin sangat mustahil akan terjadi.
Pada setiap hal yang aku bayangkan, itu semua tentang kamu. Nggak ada orang selain kamu yang menguasai pikiranku, karena kamu adalah hal yang menarik untukku.
Aku tahu semua angan-angan ku untuk selalu bersamamu mungkin saat ini belum dapat tercapai sebab perkara jarak yang memisahkan. Namun aku sebagai makhluk ciptaan Tuhan selalu berandai. Semoga suatu saat nanti kita dapat bertemu dan duduk secara berdekatan tanpa ada ikatan jarak yang memisahkan. Sehingga kelak kita dapat berbagi cerita, saling mendengarkan keluh kesah, hingga saling mendukung satu sama lain.
Desember 1, 2020
Comments
Post a Comment